Oleh : AP
Bacaan Ayub 1&2
Ayub 1:6, 12 (TB) Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
Ayub 2:1, 6 (TB) Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.”
Perenungan
Dari kisah Ayub kita bisa banyak belajar bahwa Iblis adalah sang pendakwa, pembunuh, pembinasa.
Ia adalah musuh manusia dari semenjak awal.
Karena itu pikiran Iblis hanyalah ingin merusak kehidupan manusia
Apakah kuasa Iblis begitu besar sehingga ia bisa melakukan apa saja yang dikehendakinya?
Jelas dalam kitab Ayub 1&2 iblis berkali-kali mengeluhkan bahwa Ayub bisa saleh karena selama ini ia ada perlindungan Tuhan dan Tuhan memberkatinya
Ketika payung perlindungan itu dicabut maka iblis bisa melakukan rencana jahatnya
Penerapan
Ada beberaoa hal penting yang bisa kita pelajari dari Ayub 1&2.
- Kuasa Iblis terbatas
Iblis bisa saja merusak, membunuh dan memberi penyakit kepada anak-anak Tuhan.
Tetapi satu hal yang terutama adalah bahwa ia tidak pernah bisa melakukan sesuatu tanpa seizin Tuhan.
Jadi jangan membesar-besarkan iblis…kuasa iblis dibatasi oleh Tuhan. - Ada perlindungan Tuhan bagi anak-anakNya.
Jelas bahwa Ayub dan keluarga nya selama ini aman dan sejahtera karena Tuhan.
Ini menunjukkan bahwa selama kita hidup di bumi dan bisa beraktifitas dan menikmati segala sesuatunya itu karena anugerah Allah saja.
Karena itulah kita harus selalu berdoa minta perlindungan Nya menjauhkan kita dari si jahat. - Kedaulatan Tuhan adalah hal mutlak.
Ayub adalah orang saleh dan itu diakui sendiri oleh Tuhan.
Tetapi mengenai apa yang terjadi pada hidup manusia di bumi semuanya ada di dalam kendali Tuhan.
Manusia tidak bisa menghindar dari rencana Tuhan walaupun setinggi dan sehebat apapun dirinya.
Oleh karena itu kita harus senantiasa mengingat keterbatasan kita dan meminta kemurahan Tuhan dalam hidup kita.