Khilaf

0
1140

Oleh : AP

1 Tawarikh 5:18-19, 21, 25-26 (TB) Dari bani Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye ada empat puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh orang yang sanggup berperang, orang-orang yang tangkas, yang dapat memanggul perisai dan pedang dan melentur busur panah, yang terlatih dalam bertempur.
Mereka itu melakukan perang melawan orang Hagri, Yetur, Nafish dan Nodab.
Mereka mengangkut ternak orang-orang itu sebagai jarahan: untanya lima puluh ribu ekor, kambing domba dua ratus lima puluh ribu ekor dan keledai dua ribu ekor, juga manusia seratus ribu jiwa.
Tetapi ketika mereka berubah setia terhadap Allah nenek moyang mereka dan berzinah dengan mengikuti segala allah bangsa-bangsa negeri yang telah dimusnahkan Allah dari depan mereka,
maka Allah Israel menggerakkan hati Pul, yakni Tilgat-Pilneser, raja Asyur, lalu raja itu mengangkut mereka ke dalam pembuangan, yaitu orang Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye. Ia membawa mereka ke Halah, Habor, Hara dan sungai negeri Gozan; demikianlah mereka ada di sana sampai hari ini.

Perenungan
Khilaf (bhs. arab=keliru) sering digunakan sebagai alasan seseorang yang berbuat dosa atau salah.
Seseorang mengatakan kata ini dengan harapan akan dimaafkan.
Kata ini sering berkonotasi bahwa kesalahananya dikarenakan ketidaksengajaan.

Dua setengah suku Israel di timur Kanaan sempat berjalan dgn Tuhan dan Tuhan berikan kemenangan gilang gemilang bahkan sampai memperluas daerah mereka saking banyaknya ternak dan harta benda mereka.

Tetapi mereka khilaf, dengan mengabdi kepada berhala dan tuhan yang lain dan Tuhan serahkan mereka kepada bangsa Asyur

Penerapan
Seseorang yang berbuat khilaf seharusnya bertobat bila ditegur dan diingatkan kembali agar kembali ke jalan yang benar.

Bila seseorang walau sudah ditegur berkali-kali dan tidak bertobat maka istilah yang paling tepat adalah ‘bebal’ bukan keliru.

Kesimpulan: Tuhan selalu menegur anak-anakNya untuk kembali ke jalan yang benar.
Jangan sampai malapetaka terjadi karena Tuhan sudah ingatkan berkali-kali dan kita cuek terhadapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here