Oleh : AP
Pembacaan 2 Raja-raja 20 & 2 Tawarikh 32
2 Raja-raja 20:1 (TB) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.”
Perenungan
Bagaimana rasanya ketika seorang dokter memvonis mati atas penyakit seseorang yang sudah tidak ada harapan lagi.
Hizkia sudah dinubuatkan Yesaya bahwa ia akan mati.
Yang menarik Tuhan bisa membatalkan dan bahkan memperpanjang 15 tahun lagi umur Hizkia.
Penerapan
Ara beberapa kunci yang dicatat mengapa Tuhan memperpanjang umur Raja Hizkia :
1. Hizkia berdoa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
2. Raja-raja 20:2 (TB) Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
Hizkia sudah berlaku setia kepada Tuhan seumur hidupnya, ia merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Hizkia berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan dan minta kesembuhan (Yesaya 38:10-20).
Doa orang benar besar kuasanya, bila Tuhan berkenan tiada yang mustahil bagi org percaya untuk bangkit dari kematian.
- Hizkia sembuh dan menjadi sombong tetapi kemudian cepat bertobat
Dicatat Hizkia mempunyai banyak prestasi yang gemilang baik secara jasmani maupun rohani.
Ia menjadi kaya dan memamerkan nya kepada utusan Babel.
Kesombongan bisa terjadi pada siapa saja, apalagi bila seseorang dalam keadaan jaya, sehat, kaya, sukses…diberkati dalam semua hal.
Yang luar biasa ketika Nabi Yesaya menegur Hizkia ia langsung bertobat bahkan ia mengajak semua orang penduduk Yerusalem merendahkan diri kepada Tuhan atas kesombonganya itu.
2 Tawarikh 32:26 (TB) Tetapi ia sadar akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.
- Hizkia diuji dalam kesuksesannya, ia gagal dalam ujian tetapi berhasil dalam pengiringannya kepada Tuhan.
2 Tawarikh 32:31 (TB) Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya.
Manusia bisa gagal dan jatuh dalam dosa tetapi yang terpenting adalah adanya penyesalan dan pertobatan sesudahnya dan tidak mengulanginya lagi.
Karena Tuhan menguji hati seseorang apakah ia setia kepadaNya, walaupun Hizkia berdosa dalam kesombongannya, tetapi ia menyesalinya.