Oleh : IL
Hakim-hakim 5:15b-16 (BIMK)
Tetapi suku Ruben tak dapat menentukan sikap sebab di antara mereka tak terdapat kata sepakat.
Mengapa mereka tinggal di antara domba-domba? Apakah untuk mendengarkan gembala memanggil ternaknya? Memang suku Ruben tak dapat menentukan sikap sebab di antara mereka tak terdapat kata sepakat.
Hakim-hakim 5:23-24
“Kutukilah kota Meros!” firman Malaikat TUHAN, “kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan.”
Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, melebihi perempuan-perempuan lain, diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah.
Perenungan:
Diam, saat seharusnya bergerak ternyata merupakah suatu yang sangat buruk!
Dalam nyanyian Deborah & Barak ada bait yang berisi kecaman terhadap kelompok orang-orang yang berdiam diri tidak terlibat untuk menghancurkan musuh-musuh Tuhan.
Bani Ruben,yang karena terlalu banyak pertimbangan sebagian ingin membantu, sebagian lebih memilih diam dalam zona nyaman mereka sehingga tidak ada kesepakatan, akhirnya tidak ikut dalam pergerakan Tuhan.
Penduduk Meros, diam saja, tidak membantu padahal mereka memiliki kemampuan untuk membantu.
Tuhan menghendaki mereka datang membantu dan menjadi pahlawan-pahlawan dalam pergerakan Tuhan.
Mereka bukan saja tidak mendapat berkat yang Tuhan sediakan namun berdiamnya mereka saat Tuhan bergerak menjadikan mereka dalam posisi terkutuk.
Demikian pula yang dilakukan bani Edom, yang menolak membantu Israel ketika keluar dari Mesir, mereka tidak membiarkan Israel melewati daerah mereka dan mengancam akan memerangi saudara-saudara sepupu mereka (Bilangan 20:14-21), dan itu menjadikan mereka ada dalam posisi terkutuk.
Amos 1:11-12
Beginilah firman TUHAN:
“Karena tiga perbuatan jahat Edom, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia mengejar saudaranya dengan pedang dan mengekang belas kasihannya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan menyimpan gemasnya untuk seterusnya,
Aku akan melepas api ke dalam Téman, sehingga puri Bozra dimakan habis.”
Aplikasi:
Saat ada pergerakan Tuhan, mari dengan iman yang teguh, sepakat bergerak maju, menanggap dengan sigap, merespon dengan benar, melibatkan diri di posisi yang tepat.
Contoh: Rahab, Yael sekalipun bukan orang Israel mereka menanggap tepat saat ada pergerakan Tuhan.
Utamakan kepentingan Kerajaan Allah, jangan terhambat oleh terlalu banyaknya keberatan dan pertimbangan untuk kepentingan diri sendiri.
Tangkap pergerakan Tuhan.
Merespon benar dengan ambil bagian.
Jangan diam waktu Tuhan bergerak!