Oleh : IL
Bacaan: 1 Samuel 1:1-28
Perenungan:
Kitab 1 Samuel dimulai dengan peristiwa tentang kelahiran bayi Samuel, dari seorang wanita yang semula mandul, rahimnya tertutup, bernama Hana.
Di mana Hana yang begitu dikasihi suaminya merasa sangat sedih dan tertekan karena pada masa itu tidak memiliki anak adalah aib yang memalukan, seperti kutukan dari Tuhan. Di tambah madu nya (isteri kedua suaminya) terus menerus menghina, menyakiti hatinya.
Beberapa pelajaran dari peristiwa ini:
- Ketika sangat bersusah hati, Hana datang kepada Tuhan, memohon diberikan anak, dan kesungguhan hati Hana terlihat dari nazarnya kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab.
Dan lahirlah seorang Samuel yang kemudian menjadi nabi dan hakim Israel yang dipakai Tuhan secara luar biasa.
Banyak tokoh-tokoh Alkitab yang lahir dari seorang wanita yang mandul, dan kemudian dipakai Tuhan secara luar biasa.
Ishak, Yakub atau Israel, Samson, Samuel, Yohanes Pembaptis.
Seringkali Tuhan mengijinkan tekanan dalam hidup seseorang agar orang tersebut menangkap maksud dan rencana Tuhan.
Setelah bertahun-tahun dalam kepedihan dan kesesakan, tahun itu Hana menghadap ke hadirat Tuhan dengan penuh kesungguhan hati.
Hana bernazar bila Tuhan mengabulkan permohonannya untuk memperoleh anak, ia akan mempersembahkan anaknya untuk melayani Tuhan seumur hidupnya.
Dan Tuhan mengabulkan permohonannya. Tuhan mengubah ratapan Hana menjadi sukacita.
- Ketika dalam kegembiraan dan sukacita, Hana tidak melupakan nazarnya kepada Tuhan.
Hana menyadari sebagai wanita yang telah tertutup kandungannya, adalah anugerah bila ia dapat melahirkan seorang anak.
Rasa syukur Hana kepada Tuhan tidak pudar.. tidak hilang setelah kelahiran bayi Samuel..
Hana tidak terlalu sibuk dengan bayi Samuel sehingga melupakan nazarnya kepada Tuhan….
justru ia menyiapkan diri & menyiapkan bayi Samuel untuk menjadi persembahan yang harum dan kudus kepada Tuhan. - Hana melakukan nazarnya dengan sungguh-sungguh tanpa keberatan hati nurani.
Bagi Hana adalah sukacita untuk bisa mempersembahkan putera satu-satunya (saat itu) untuk bisa melayani Tuhan.
Bayangkan,.. setelah menanti untuk memiliki seorang anak begitu lama… seakan hanya sebentar saja, yaitu sampai anak tersebut disapih, maka Hana harus berpisah dengan anak semata wayangnya saat itu…
Ya, Hana tidak pernah tahu bahwa ia akan melahirkan anak-anak lainnya setelah Samuel lahir…
Hana tidak menunda-nunda dalam membayar nazarnya kepada Tuhan… begitu Samuel disapih, Hana langsung mempersembahkan Samuel kepada Tuhan, ia tidak mengulur-ulur waktu atau pun berlambat-lambat.
Tahun demi tahun Hana dengan setia mengirimkan pakaian lenan bagi Samuel kecil….
Ia tidak fokus pada dirinya sendiri, tidak mengasihani diri karena harus jauh dari anak satu-satunya saat itu.
Hana memfokuskan hidupnya kepada Tuhan & rancanganNya.
Dan Tuhan melihat ketulusan dan kesungguhan hati Hana….
Tuhan mengaruniakan 3 anak laki-laki & 2 anak perempuan lagi, sebagai ganti Samuel yang telah ia persembahkan kepada Tuhan.
Bayangkan… dari seorang wanita mandul, Tuhan memberikan 6 orang anak bagi Hana..
Keputusan Hana mempersembahkan Samuel kecil ini menjadi momen bersejarah bagi Israel, di mana Samuel mulai membawa Israel kembali kepada Tuhan.
Sejak kematian Yosua & para tua-tua, Israel seperti domba tercerai berai tanpa pemimpin spiritual yang memberi arahan bagaimana hidup sebagai umat Tuhan.
Samuel membawa Israel kepada pertobatan.. meninggalkan segala penyimpangan-penyimpangan… membuang segala berhala…
dan kembali mengikuti jalan-jalan Tuhan.
1 Samuel 7:3-4
Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.”
Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.
Aplikasi:
- Ke mana dan kepada siapa kita mencurahkan isi hati kita ketika kita dalam keadaan tertekan akan menentukan apakah hidup kita akan mengalami perubahan atau tidak.
Hanya Tuhan lah yang tahu persis apa yang sesungguhnya kita butuhkan, dan hanya Tuhan lah yang sanggup memberikan yang terbaik jauh melebihi apa yg kita pikirkan.
Jangan mengandalkan solusi dan jawaban dari manusia….
jangan obral kesesakan kita di sosial media karena seringkali malah menambah-nambahkan masalah, menjadi cemoohan dan tidak memuliakan Tuhan…
Mari datang kepada Pribadi yang tepat, yaitu Tuhan Allah Bapa kita yang sangat peduli akan hidup anak-anakNya, dan mau bertindak.
- Ketika jawaban doa Tuhan telah berikan…
adakah hati kita masih berkobar-kobar dengan ucapan syukur kepada Tuhan, kepada kemurahanNya…
sehingga hati kita didorong untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan sebagai ungkapan kasih kita kepadaNya?
Ataukah kita menjadi orang yang mudah melupakan kebaikan Tuhan….
yang kemudian terlalu sibuk dengan jawaban doa yang Tuhan berikan… dan ‘lupa’ berterimakasih kepada Tuhan. . - Mari fokuskan hidup kita kepada Tuhan dan rancanganNya,
jangan memfokuskan hidup kita hanya untuk diri sendiri, karena keinginan hati manusia tidak ada batasannya… tidak akan pernah terpuaskan.
Percayalah.. seperti Tuhan memperhatikan Hana, demikian Tuhan juga akan memperhatikan kehidupan kita, ketika kita sungguh-sungguh bekerja bagi Kerajaan Allah.











