Oleh : AP
Kejadian 20:2-6 (TB) Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: “Dia saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: “Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.”
Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: “Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.”
Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
Perenungan
Apa yang anda pikirkan ketika Abimelekh mengambil Sara menjadi istrinya?
Mungkin sebagian kita berpendapat bahwa Abimelekh itu tidak bermoral atau suka koleksi perempuan cantik atau karena ia seorang raja maka ia dengan seenaknya mengambil perempuan yang disukainya?
Mari kita selidiki…pertama Abimelekh tidak pernah mengambil istri orang lain..ini merupakan pernyataannya dan dibenarkan oleh Tuhan.
Kedua, mungkin saja karena Abimelekh seorang raja maka ia bisa mempunyai banyak istri dan mengkoleksi perempuan cantik…tapi dari narasi di atas terlihat ia melakukannya tanpa paksaan atau kejahatan.
Ketiga, Abimelekh bukan orang semena-mena..terlihat dalam narasi ia mengembalikan Sara plus ganti rugi atas kesalahannya kepada Abraham.
Kejadian 20:14 (TB) Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
Kesimpulan:
Perenungan ini bukan membenarkan gaya hidup Abimelekh yang banyak istri atau suka perempuan.
Tapi nilainya adalah bahwa sekalipun seorang Abimelekh adalah seorang raja yang bisa berbuat seenaknya, ia tetap tunduk dan berbuat benar kepada Abraham dan Sara atas perintah Tuhan.
Berbeda dengan Firaun yang sok jago dan sombong di hadapan Tuhan.
Karena atas sikap Abimelekh yang mau merendahkan diri di hadapan Tuhan maka Tuhan mengampuninya dan tidak membunuhnya atau menulahinya.
Ini sikap dan tindakan yang benar bahwa seseorang manusia harus tunduk kepada Tuhan sepenuhnya sehebat apapun jabatannya ia harus tahu bahwa ia dibawah kuasa Ilahi dan Tuhan yang benar…jangan sok jago sama Tuhan!