Oleh : IL
Bacaan: 1 Tawarikh 16
1 Tawarikh 16:1-2, 43
Tabut Allah itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tengah-tengah kemah yang dipasang Daud untuk itu, kemudian mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Allah.
Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN.
Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.
(AYT – Daud juga pulang untuk memberkati keluarganya. )
Perenungan:
Setelah menjadi raja, apakah yang dilakukan oleh Daud?
Langkah pertama yang ia lakukan adalah membawa tabut Allah untuk dibawa ke Yerusalem.
Hal ini menunjukkan prioritas utama dalam kehidupan Daud adalah mendekat kepada Tuhan, sebagai satu-satunya Raja dalam kehidupannya.
Sejak muda belia, Daud telah mengenal Tuhan dengan sangat dekat..
Ia tidak mau melepaskan Tuhan Allahnya saat ia menjabat sebagai raja.
Kesuksesan tidak membuat Daud menjadi lupa akan Tuhannya..
Ia sadar betul bahwa semuanya karena Tuhan..
Ia juga menyadari bahwa tampuk kepemimpinan yang ia terima adalah amanat dari Tuhan, untuk menggembalakan umat Israel, yaitu umat kepunyaan Tuhan sendiri, dan juga ada amanat utk melawan musuh-musuh Israel.
Kedua hal tersebut Daud laksanakan dengan selalu meminta arahan Tuhan..
Daud tidak berjalan sendiri..
Daud tidak melakukan dengan caranya sendiri.. tapi cara Tuhan, cara yang ia tanyakan sendiri kepada Tuhan.. setiap langkah arahan Tuhan, ia lakukan .. taati.
Langkah kedua….
Daud memberkati seluruh bangsa demi nama Tuhan.
Hal ini menunjukkan bagaimana Daud sebagai raja Israel memandang hal rohani adalah yang terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bukan hanya ia sendiri saja yang datang menyembah Tuhan,
tapi Daud membawa seluruh rakyatnya untuk hidup mengandalkan Tuhan,
bergantung kepada Tuhan..
menyadari bahwa semua hal baik yang diterima adalah berkat dari Tuhan.
Langkah ketiga…
Daud tidak melupakan anggota keluarganya..
Setelah menunaikan tugas kenegaraan, Daud pulang untuk memberkati anggota keluarganya.
Daud membimbing keluarganya untuk menyembah Tuhan.
Dalam terjemahan FAYH dituliskan…
Setelah perayaan itu selesai,
segenap umat Israel pulang ke rumah masing-masing.
Daud pun pulang untuk menceritakan berkat pengalamannya kepada seisi rumahnya.
Sebagai imam dan kepala dalam keluarganya, di tengah kesibukan yang luar biasa…
Daud tetap pulang dan membagikan… men-sharing-kan pengalaman rohani kepada anggota keluarganya..
Daud menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam apa pun yang ia lakukan.
Aplikasi:
- Menyadari bahwa yang paling utama, paling penting dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan….. sesibuk apa pun.. sesukses apa pun…
sebanyak apa pun tanggung jawab yang diembankan kepada kita…proiritas utama tetaplah Tuhan.
Mari kita memiliki sikap hati seperti Daud, yang selalu ingin dekat Tuhan…yang menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama di atas yang lain. - Menyadari bahwa sebagai pemimpin, dalam usaha atau pekerjaan, atau juga pemerintahan..
kita sebagai orang percaya.. sebagai umat Tuhan.. membawa dampak kepada orang-orang yang di bawahnya, membawa berkat Tuhan kepada orang-orang yang dipimpin. - Menyadari bahwa di tengah segala kesibukan apa pun..ada keluarga yang Tuhan percayakan..di mana ada tugas sebagai kepala keluarga, sebagai imam…yang diamanatkan oleh Tuhan untuk menggembalakan seluruh anggota keluarga datang kepada Tuhan, untuk memuji menyembah meninggikan mengagumi Tuhan Allah seperti kita juga mengagumi Tuhan.