Tu Kan Boleh…….?!

0
694

Oleh : IL

(BE Matius 4:1-11)

(AYT)
Kemudian, Yesus dipimpin oleh Roh ke padang belantara untuk dicobai oleh Iblis.
Dan, Dia berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, sesudah itu Ia menjadi lapar.
Lalu, datanglah si pencoba itu dan berkata kepada Yesus, “Jika Engkau adalah Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”
Namun, Dia menjawab dan berkata, “Ada tertulis, ‘Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi oleh setiap firman yang keluar melalui mulut Allah.’”
Kemudian, Iblis membawa-Nya ke kota suci dan menempatkan-Nya di puncak Bait Allah, dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah karena ada tertulis: ‘Mengenai Engkau, Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mengangkat Engkau di atas tangan mereka supaya kaki-Mu jangan menyandung batu.’”
Yesus berkata kepadanya, “Sekali lagi, ada tertulis, ‘Kamu jangan mencobai Tuhan Allahmu.’”
Sekali lagi, Iblis membawa Yesus ke atas bukit yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia beserta kemegahannya, dan berkata kepada-Nya, “Semuanya ini akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud dan menyembahku.”
Kemudian, Yesus berkata kepadanya, “Enyahlah, Satan! Ada tertulis, ‘Kamu harus menyembah Tuhan Allahmu dan kepada-Nya saja kamu beribadah.’”
Setelah itu, Iblis meninggalkan Dia, dan lihat, malaikat-malaikat datang untuk melayani Dia.

Perenungan:
(1) Kemudian, Yesus dipimpin oleh Roh ke padang belantara untuk dicobai iblis.

  • Kata “kemudian” berkaitan erat dengan kejadian sebelumnya.
    Kejadian apakah sebelum Yesus dibawa oleh Roh ke padang belantara?
    Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis & Allah Bapa memuliakanNya, memperkenalkanNya kepada manusia ciptaanNya.
    Matius 3:17 (AYT) Dan, dengarlah suara dari surga yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
  • dipimpin oleh Roh
    “Roh” ditulis dengan huruf besar, ini menunjukkan Roh Allah sendiri, bukan roh iblis atau roh-roh lainnya.
    Menunjukkan peristiwa pencobaan oleh iblis, bukan hanya diijinkan Tuhan, namun merupakan rancangan Tuhan, proses yang harus dilalui oleh Yesus, sebagai “kurikulum” yang harus dijalani sebelum memulai pelayananNya.
  • ke padang belantara
    Roh Tuhan dengan sengaja membawa Yesus ke tempat yang begitu tidak menyenangkan, temperatur yang sangat ekstrim antara siang & malam sangat menguras kekuatan tubuh.
    Hal ini Tuhan ijinkan terjadi.
  • untuk dicobai oleh iblis
    Tuhan ijinkan iblis mencobai Yesus, untuk membuktikan kualitas ilahi yang Yesus miliki, dan sebagai teladan bagi semua manusia
    menunjukkan bagaimana menghadapi iblis, bgmn hidup berkemenangan di dunia yg penuh ranjau pencobaan dari kuasa kegelapan.

(2) Dan, Dia berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, sesudah itu Ia menjadi lapar.
Hal ini menunjukkan keilahian Yesus, sekaligus kemanusiaanNya.

  • Yesus Allah yang sejati
    Secara ilmu pengetahuan, manusia hanya dapat bertahan hidup tanpa air selama 8 hari saja.
    Namun, Yesus dapat bertahan 40 hari, 40 malam tanpa makan & minum, di padang gurun pula.
    Bagi orang yang belum mengenal Tuhan, belum memiliki iman, tentu saja peristiwa ini dipandang sebagai cerita bohong, mitos atau hoax saja.
    Tetapi bagi orang percaya yang sudah mengalami sendiri Tuhan yang hidup sekalipun tak terlihat, peristiwa ini menunjukkan keilahian Yesus.
    Yesus tidak akan mati sebelum Ia menyerahkan nyawaNya sendiri, karena IA Tuhan Allah sendiri.
    Namun…. sekaligus juga…
  • Yesus manusia sejati
    Sama seperti tubuh yang kita miliki, tubuh Yesus juga sama dengan tubuh kita.
    Yesus pun merasa lapar.
    Catatan yang ditulis oleh Matius ini menunjukkan dengan jelas tentang kemanusiaan Yesus.
    Bila ada pandangan-pandangan yang beranggapan Yesus sebagai Roh saja tanpa daging, tentu saja itu pandangan yang tidak sesuai dengan apa yang tertulis di alkitab.

(3-11) Lalu,
datanglah si pencoba itu dan berkata kepada Yesus, “Jika Engkau adalah Anak Allah, ……

  • Iblis mencobai pada masa yang paling kritis.
    Iblis mencobai Yesus saat dalam kondisi tubuh lemah, saat merasa sangat lapar, setelah berpuasa 40 hari, 40 malam.
    Iblis tidak datang pada hari ke 3 atau hari ke 10, bahkan tidak datang pada hari ke 39.
    Mengapa?
    Karena Yesus telah menetapkan diri untuk berpuasa 40 hari.
    Dan setelah berhasil melewatinya..itulah saat yang dirasa paling melegakan… namun sekaligus itulah masa yang paling kritis!
    Lho kok bisa?
    Ilustrasi:
    Ketika di medan peperangan, orang dengan sekuat tenaga, daya, upaya berusaha untuk menang ada kesiagaan & kewaspadaan penuh.
    Nah.. ketika sudah menang..kadang orang menjadi lengah, bahkan mencari pemuasan-pemuasan diri, istilahnya seperti “pelampiasan”.
    Di titik itulah… banyak orang jatuh!
    Saat itulah iblis menyerang bukan dengan serangan yang frontal, namun dengan bujukan, rayuan, yang seakan-akan peduli..namun sebenarnya racun yang mematikan!

Setelah 40 hari puasa..tubuh Yesus sangat lemah dan sangat lapar..
Tapi.. bukankah Yesus sudah boleh makan?
Iblis mulai melancarkan tantangannya…
“Jika Engkau adalah Anak Allah,
Iblis seakan “hanya meminta hal kecil”, yaitu menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti.
Bukankah di padang gurun tidak ada makanan? Hanya batu-batu saja?
Dan.. bukankah Yesus sudah boleh makan?
Dan.. bukankah Yesus memang sanggup mengubah batu menjadi roti?
So.. apa masalahnya?

Dalam keadaan tubuh lemah tersebut, Yesus tidak kehilangan kewaspadaanNya..
Yesus segera tahu tipu muslihat yang iblis mainkan..
Yaitu ingin agar Yesus mengikuti permainan iblis.
Melakukan kehendak-kehendak iblis… bukan kehendak Tuhan!
Jebakan iblis adalah..agar Yesus berusaha membuktikan diriNya sebagai Anak Allah dengan melakukan kehendak-kehendak iblis.
Dengan tegas, Yesus menjawab pencobaan iblis itu…
(4) (AYT) …. “Ada tertulis, ‘Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi oleh setiap firman yang keluar melalui mulut Allah.’”

Apa maksud perkataan Yesus tersebut?
Ada beberapa hal penting yang Yesus nyatakan, yang perlu menjadi pegangan bagi seluruh orang percaya, sebagai berikut:
a. Manusia hidup bukan hanya dari makanan jasmani yang menyuplai zat gizi ke seluruh tubuh, tapi juga ada makanan rohani (yang sering tidak disadari) yang harus menjadi asupan setiap hari agar roh di dalam kita tetap hidup.

b. Kebutuhan jasmani tidak boleh menjadi alasan untuk mengikuti kehendak diri atau kehendak kuasa kegelapan, dan mengabaikan firman Tuhan.

c. Lawanlah iblis & tawarannya dengan Firman Tuhan, dengan komitmen penuh untuk menaati Firman Tuhan lebih dari segala kebutuhan, segala keinginan, segala ego, bahkan pemikiran kita yg seakan “bertujuan baik”.

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa Tuhan mengijinkan orang percaya mengalami situasi padang belantara & pencobaan iblis sebagai “kurikulum” yang harus dilewati dalam hidup orang percaya.
    Dan semuanya diijinkan agar orang percaya:
  • benar-benar mengandalkan Tuhan saja,
  • belajar berpatokan pada Firman Tuhan, bukan pada dorongan kebutuhan atau keinginan diri
  • mengalami kemenangan bersama Tuhan.
  1. Menyadari bahwa saat yang paling kritis bukanlah saat di medan peperangan,
    namun saat kemenangan baru diraih, saat kelegaan itu datang, saat sudah tidak sabar untuk melepas lelah, melepas beban yang menimpa selama ini, saat seakan tidak ada lagi yang harus diperangi..
    Berhati-hatilah…
    Banyak kejatuhan anak-anak Tuhan terjadi saat keadaan makmur, saat kelimpahan itu datang.
    Karena di saat itulah iblis melancarkan rayuan mautnya…menyerang setiap titik kelemahan, kedagingan & menyentil ego kita dan menggiring untuk mengikuti rancangannya yang membawa kepada maut, menjauhkan orang percaya dari rancangan Tuhan, menjatuhkan ke dalam banyak pelanggaran yang sepertinya tidak kasat mata.
    “Itu kan boleh…?!”
    Berjaga-jagalah..

Uji kembali, apa yang berkenan kepada Tuhan, Jadikan Firman Tuhan pelita penuntun hidup kita, bukan menjadikan logika pemikiran kita sebagai penuntun hidup kita.

Efesus 5:8-11
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here