Mempersembahkan Ke Hadapan Tuhan Yang Tidak Diperintahkan Tuhan

0
28

Oleh : IL

Imamat 10:1-2

Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

Perenungan:
Peristiwa kematian anak-anak Harun merupakan kematian pertama yang ditulis di Alkitab dalam hubungan dengan pelanggaran akan kekudusan Tuhan Allah Pencipta.
Nadab dan Abihu adalah imam-imam yang telah dikhususkan, dikuduskan… juga telah diarahkan untuk melayani di Kemah Suci,
berhadapan secara langsung dengan Tuhan Allah Pencipta Yang Maha Kudus.

Untuk tugas-tugas ini Musa telah memberikan detail apa saja yang harus mereka lakukan sebagai imam-imam yang melayani Tuhan.
Musa sudah memberikan peringatan tegas kepada Harun & anak-anaknya tentang bagaimana mereka harus melakukan kewajiban terhadap Tuhan dengan setia, dan ketika ada ketidaksetiaan….. maka konsekuensinya adalah… kematian!

Imamat 8:35
Di depan pintu Kemah Pertemuan haruslah kamu tinggal siang malam tujuh hari lamanya, dan kamu harus lakukan kewajibanmu terhadap TUHAN dengan setia, supaya janganlah kamu mati, karena demikianlah diperintahkan kepadaku.”

Tugas sebagai imam Tuhan adalah tanggung jawab yang besar, di mana seorang manusia ciptaan dikhususkan dan mendapat hak istimewa untuk menjadi perantara bagi umat Tuhan, dapat secara langsung menghadap Tuhan.
Namun…. seringkali manusia tidak dapat membayangkan betapa kudus, suci nya Tuhan Allah Pencipta Yang Maha Kudus sehingga ia tidak sungguh-sungguh memahami apa yang Tuhan inginkan ketika menghadap kepadaNya, sekalipun sudah mendapat arahan-arahan yang begitu terperinci dari Tuhan.

Nadab dan Abihu melakukan penyembahan kepada Tuhan dengan membawa api yang asing.
Tidak jelas apakah api asing tersebut adalah akibat dari bahan yang dipakai yang tidak sesuai ataukah cara yang dilakukan tidak seperti yang Tuhan arahkan…
Namun pelajaran penting yang kita dapatkan adalah…
Untuk menyembah Tuhan Allah Yang Maha Kudus,… manusia harus mengikuti cara yang berkenan kepada Tuhan..

Kejadian lainnya adalah pada jaman raja Daud, ketika Uza secara refleks menahan tabut perjanjian ketika lembu yang dipakai mengangkut tabut tersebut tergelincir.
Kekudusan Tuhan Yang Maha Dahsyat tidak boleh dilanggar sedikitpun, Uza yang menyentuh tabut Allah seketika itu pun mati. (2 Samuel 6:6-7).

Atau… ketika seseorang bermaksud menyembah Tuhan namun ia melakukan dengan cara nya sendiri… maka yang terjadi adalah penyembahan yang salah.. yang tidak berkenan kepada Tuhan.. dan bukan hanya itu.. orang tersebut membuat dirinya dalam posisi berdosa kepada Tuhan..

Banyak peristiwa yang ditulis di alkitab yang menyatakan tentang ketika manusia ciptaan bermaksud menyembah Allah Penciptanya namun melakukannya dengan cara sendiri.. hasilnya adalah mendatangkan murka Tuhan!

Ketika Musa tidak turun-turun dari Gunung Sinai setelah lebih dari 30 hari..
Bangsa Israel berusaha membuat patung anak lembu emas yang dianggap menjadi perwujudan Tuhan Allah Israel yang tidak kelihatan itu..
Apakah Tuhan berkenan atas “niat baik” bangsa Israel tersebut?
Sama sekali tidak! Tuhan bahkan hendak memunahkan umatNya yang rusak lakunya tersebut.

Keluaran 32:7-8
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Demikian pula pada jaman tidak ada hakim di Israel sehingga org Israel mereka-reka sendiri cara untuk menyembah Tuhan..
menghasilkan penyembahan yang tidak berkenan kepada Tuhan..

Hakim-hakim 17:5-6
Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya.
Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Sungguh mengerikan ketika orang melakukan penyembahan kepada Tuhan Allah Pencipta tanpa mau tahu apa yang Tuhan Allah inginkan..
yang hanya atas dasar “niat baik” dan mereka-reka sendiri apa dan bagaimana cara menyembah Tuhan yang dianggap baik menurut pandangannya sendiri!

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa Tuhan Allah Pencipta sekalipun tidak kelihatan namun benar-benar ada.
  2. Menyadari bahwa Tuhan Allah Pencipta adalah Allah Yang Maha Kudus, Maha Suci, Maha Mulia.
  3. Menyadari sebagai manusia ciptaanNya yang telah jatuh dalam dosa, manusia tidak mampu datang kepada Tuhan dengan caranya dan akal pikiran yang telah bobrok tercemar oleh dosa.
  4. Menyadari bahwa ketika seorang manusia berniat menghadap Tuhan dengan cara yang bukan dari Tuhan, bukannya mendatangkan hal yang baik, malahan mendatangkan murka Tuhan.
  5. Mau merendahkan hati untuk dengar-dengaran apa yang Tuhan inginkan ketika manusia ciptaan datang menghadap kepada Tuhan, dan dengan hati yang taat mau mengikuti setiap arahan Tuhan tepat seperti yang Tuhan inginkan, tidak mereka-reka dengan cara sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here