Memikirkan Yang Baik… Di Hadapan Tuhan & Manusia

0
35

Oleh : IL

2 Korintus 8:16-22

Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu.
Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela pergi kepada kamu.
Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil.
Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami.
Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini.
Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia.
Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya kepercayaannya kepada kamu.

Perenungan:
Perikop di atas adalah tentang bagaimana rasul Paulus mengatur pemberian persembahan kepada jemaat miskin di Yerusalem.
Paulus menghimbau jemaat di Korintus untuk mengumpulkan persembahan mereka.
Kemudian setelah terkumpul dalam jumlah yang cukup besar, Paulus meminta Titus dan juga mengutus seorang lain yang terbukti dapat dipercaya, untuk mengantarkan persembahan tersebut.
Paulus betul-betul memikirkan dari berbagai aspek, sebagai pertanggung jawaban di hadapan Tuhan dan manusia, atas persembahan yang telah dipercayakan.

Aplikasi:
Ketika diberikan kepercayaan, baik jabatan maupun uang,
maka perlu:

  1. sikap yang penuh tanggung jawab, memikirkan yang terbaik dari berbagai segi.
  2. memilih orang-orang yang tepat, di mana tugas dapat didelegasikan dengan bertanggung jawab.
  3. ada akuntabilitas, sehingga yang dipercayakan bukan hanya kepada 1 orang, namun dibantu oleh yang lain yang juga dapat dipercaya.

Tujuannya adalah:

  1. Agar dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.
  2. Agar dapat dipertanggung jawabkan di hadapan manusia, sehingga menghindarkan dari celaan orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here