Oleh : AP
Mazmur 123:1-4 (TB) Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Perenungan
Pembacaan Mazmur Daud 123 ini menggambarkan bagaimana sikap Daud yang selalu memandang pengharapan nya kepada Bapa yang di Sorga.
Daud memfokuskan matanya kepada Allah seperti mata seorang hamba yang selalu siap untuk melakukan perintah tuannya.
Dan Daud hanya mengharapkan pembelaan dari Tuhan sebagai tuan/sang pemilik, Sang Tuan yang akan membela perkaranya dengan adil.
Penerapan
Selalu memandang Bapa yang di Sorga identik dengan pengajaran Yesus di Bukit yaitu kalimat pertama: Bapa kami yang di Sorga…
Dan kalimat tersebut dilanjutkan dengan perkataan: Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga.
Kedaulatan Allah tidak perlu dipertanyakan dan tidak perlu digugat.
Yang penting adalah bagaimana sikap kita memandang Allah sebagai Tuhan dan kesadaran kita sebagai hambaNya.
Artinya kita ada di bumi adalah untuk melakukan perintahNya dan pembelaan Tuhan atas hidup kita adalah bagianNya sebagai Sang Pemilik kehidupan kita.
Sudahkan kita menganggap Tuhan adalah Tuan (Lord) sang penguasa kehidupan kita (Adonai)?
Karena itu mari kita memiliki hati hamba yang melayaniNya dengan sepenuh hati karena Ia lah yang akan membela kita.
