Mau Menang? Datang ke orang yang Tepat!

0
727

Oleh : AP

2 Raja-Raja 13:14-16, 19, 25 (TB) Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!”
Berkatalah Elisa kepadanya: “Ambillah busur dan anak-anak panah!” Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
Berkatalah ia kepada raja Israel: “Tariklah busurmu!” Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: “Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram.”
Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang dalam peperangan direbut Benhadad dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia dan mendapat kembali kota-kota Israel.

Perenungan
Israel Utara di bawah raja Yoahas hancur lebur mulai dari prajurit-prajurit yang berguguran (sisa 10 ribu prajurit yang berjalan kaki) dan kota-kota yang direbut Aram.
Semuanya terjadi karena Yoahas tidak mencari Tuhan tetapi kembali menyembah berhala-berhala.
Tetapi ada anaknya Yoas yang mulai sadar mengapa semuanya ini terjadi.
Yoas mulai mencari Elisa, nabi Tuhan yang masih hidup tapi sudah hampir mati.
Yoas mengakui kekuatan Israel berasal dari Allah.
Karena pengakuan dan ia mau merendahkan diri di hadapan Tuhan (bandingkan dengan raja-raja Israel sebelumnya yang tidak pernah datang secara pribadi kepada nabi Elisa), maka ia membuat keadaan menjadi lebih baik, kota-kota mulai direbut kembali dan kemenangan didapat kembali.

Penerapan
Untuk orang fasik sekalipun bila ia mau merendahkan diri, mengakui kesalahannya dan mendengar Firman Tuhan, ada sedikit kelepasan dan kelegaan dari Tuhan.
Ini bukan tentang pertobatan tetapi tentang sikap manusia seharusnya di hadapan Tuhan.

Orang percaya mendapat fasilitas menjadi anak Allah, posisi yang jauh lebih baik dari orang fasik.
Sikap apa yang seharusnya ditunjukkan orang percaya kepada Bapa nya yang di Surga?
Apakah dengan menganggap enteng semua anugerahNya? Atau mau datang dengan merendahkan diri, mengucap syukur dan berjalan dalam kemenangan bersamaNya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here