Oleh : IL
Ulangan 29:9-15, 18, 29
Sebab itu lakukanlah perkataan perjanjian ini dengan setia, supaya kamu beruntung dalam segala yang kamu lakukan.
Kamu sekalian pada hari ini berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu:
para kepala sukumu, para tua-tuamu dan para pengatur pasukanmu, semua laki-laki Israel, anak-anakmu, perempuan-perempuanmu
dan orang-orang asing dalam perkemahanmu, bahkan tukang-tukang belah kayu dan tukang-tukang timba air di antaramu, *untuk masuk ke dalam perjanjian TUHAN, Allahmu, yakni sumpah janji-Nya, yang diikat TUHAN, Allahmu, dengan engkau pada hari ini, supaya Ia mengangkat engkau sebagai umat-Nya pada hari ini dan supaya Ia menjadi Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya kepadamu dan seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Bukan hanya dengan kamu saja aku mengikat perjanjian dan sumpah janji ini, tetapi dengan setiap orang yang ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita, yang berdiri di hadapan TUHAN, Allah kita, dan juga dengan setiap orang yang tidak ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita.
Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh.
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.”
Perenungan:
Kitab Ulangan merupakan perkataan Tuhan yang disampaikan lewat Musa, kepada bangsa Israel, tepat sebelum masuk ke tanah perjanjian.
Di pasal 29 ini perjanjian antara Tuhan dengan umatNya diperbaharui tepat sebelum Israel menerima penggenapan janji Tuhan.
Ada ikatan perjanjian yang dilakukan bahwa Israel menjadi umat Tuhan, dan TUHAN (Ibrani YAHWEH) menjadi satu-satunya Allah Israel.
Perjanjian ini adalah antara Tuhan Allah dengan setiap pribadi, juga dengan setiap keluarga, juga suku. (Ayat 18)
Artinya setiap orang secara pribadi bertanggung jawab memelihara perjanjian dengan Tuhan, jangan sampai melakukan hal-hal yang mengingkari perjanjian.
Dan bukan hanya itu, setiap orang secara komunitas (baik keluarga sebagai unit terkecil, maupun dalam lingkup lebih luas yaitu keluarga besar, gereja) harus saling menjaga dalam satu kesatuan, saling mengingatkan, saling menegur, mengajar, bersama-sama sebagai umat Tuhan yang setia & taat.
Sehingga ketika ada yang mulai menyimpang kepada ilah-ilah lain, setiap orang tidak cuek dan berpikir yang penting saya tidak melakukannya… No!
Tuhan memperingatkan jangan sampai ada akar, ya betul akar! (29:18)
Sesuatu yang mungkin baru muncul, mungkin tidak kelihatan di permukaan, namun sudah berpotensi membawa kepada penyimpangan,
membelokkan hati kepada penyembahan di luar Tuhan! Hati-hatilah!
Tuhan juga memerintahkan bahwa sebagai umat Tuhan bagian kita adalah taat kepada Tuhan.
Untuk apa?
Apakah Tuhan itu seperti raja diktaktor, tiran yang ingin semua menuruti perintah-perintahNya untuk kepentingan Tuhan saja?
Di ayat 9 tertulis dengan jelas…. tujuannya adalah… agar umat Tuhan beruntung dalam segala apa yang dikerjakan!
Ya! Semua ketaatan kita kepada Tuhan adalah untuk keuntungan kita sendiri.
Ada hubungan sebab akibat yang sangat erat antara hal rohani, yaitu ketaatan kita kepada Tuhan, dengan hal jasmani, yaitu apa yang kita kerjakan akan berhasil & beruntung..
Woww!
Buang jauh-jauh pemikiran yang berasal dari kerajaan kegelapan yang membisikkan seakan-akan Tuhan lah yang mau mengambil keuntungan dari ketaatan kita.
Semua itu adalah penipuan iblis yang tidak ingin kita umatNya mengalami kemenangan & keberhasilan di dalam Tuhan.
Mungkin… ketika menerima perintah Tuhan, ada hal-hal yang belum bisa kita mengerti…
mungkin belum sepenuhnya bisa kita terima dengan logika pemikiran kita yang terbatas.
Ketaatan yang Tuhan minta adalah ketaatan penuh, bukan hanya mau taat saat kita sudah dapat mengerti, bukan hanya taat saat perasaan kita mood nya baik… Tuhan minta umatNya taat penuh, sesuai yang Tuhan sudah perintahkan.
Pasal 29 ini ditutup dengan sebuah pernyataan yang sangat tegas….
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.”
Ada hal-hal yang masih tersembunyi, yang belum kita ketahui atau pun mengerti….. itu merupakan bagian Tuhan.
Bagian kita adalah menaati sesuai firman Tuhan, sekalipun kita belum mengerti.
Abraham taat kepada Tuhan untuk meninggalkan Ur-Kasdim sekalipun ia belum tahu ke mana ia harus pergi, sekalipun Tuhan belum memberitahukan lokasi tujuan akhirnya… (Kejadian 12:1)
Tuhan baru menyatakan setelah Abraham menginjakkan kaki di tanah Kanaan. (12:5-7).
Setelah penantian yang sangat lama untuk mendapatkan keturunan seperti yang Tuhan janjikan, Abraham pun menerima penggenapan janji Tuhan.. lahirlah Ishak dari rahim Sara yang sudah sangat lanjut usianya… setelah Ishak menjadi seorang pemuda…
Dengan sangat tidak masuk akal… Tuhan menyuruh Abraham mempersembahkan Ishak…
Abraham taat kepada Tuhan untuk pergi ke gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak, anak satu-satunya yang lahir di masa tua nya dengan mujizat Tuhan.
Ia taat sekalipun tidak mengerti apa maksud Tuhan untuk semuanya itu.
Aplikasi:
- Menyadari keberadaan diri kita sebagai umat Tuhan Allah Pencipta kita.
Kita adalah orang-orang yang mendapat hak istimewa menjadi orang-orang yang mengikat perjanjian dengan Tuhan Pencipta!
Karena ada ikatan perjanjian…
Maka ada hal-hal yang tidak boleh kita lakukan, antara lain adalah menyembah kepada yang lain di luar Tuhan.
Mari kita pandang perjanjian ini sebagai sesuatu yang sangat berharga, sebagai kebanggaan, sebagai hak istimewa, anugerah yang sebetulnya kita tidak layak mendapatkannya… - Menyadari bahwa Tuhan mengikat perjanjian dengan pribadi lepas pribadi, setiap umat Tuhan, juga lingkup yang lebih besar, yaitu keluarga dan komunitas umat Tuhan.
Menyadari bahwa kita berurusan langsung dengan Tuhan, kita masing-masing pribadi harus memelihara perjanjian dengan Tuhan,
dan harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu kepada Tuhan.
Menyadari bahwa kita pun memiliki kewajiban untuk memperhatikan orang-orang sekeliling kita yang Tuhan percayakan. - Kita berkewajiban mengingatkan, menegur, bahkan bertindak bila ada sesuatu yang tidak benar harus dibereskan sampai akar-akarnya,
tidak membiarkannya sampai keluar racun yang berbahaya dan menular merusak seluruh komunitas. - Menyadari bahwa Tuhan menuntut ketatan penuh dari umatNya,
Taat… meskipun mungkin belum dapat kita pahami…
Menyadari bahwa ketaatan kita itu semua untuk keuntungan umat Tuhan.
Menyadari bahwa ketaatan kita kepada Tuhan (hal rohani) akan sangat berdampak pada hal jasmani, seperti keberhasilan dalam usaha & pekerjaan.