Me First VS God First

0
84

Keluaran 38:8

(FAYH) Bejana pembasuhan serta alasnya dibuat dari tembaga tuangan, yaitu dari cermin-cermin tembaga sumbangan para wanita yang bertugas melayani di pintu masuk Kemah Pertemuan.

Perenungan:
Menarik sekali….
Musa yang menulis kitab Keluaran dengan tuntunan Roh Tuhan, menuliskan tentang para wanita yang bertugas melayani Tuhan di pintu masuk Kemah Pertemuan.
Para wanita itu dengan penuh kesadaran, bersehati bersama-sama menyumbangkan cermin tembaga milik mereka untuk dibuat menjadi bejana pembasuhan yang merupakan perabot penting yang digunakan dalam upacara korban.

Cermin merupakan sebuah perabot yang penting bagi seorang wanita, untuk dapat bersolek dan menata diri agar terlihat rapi dan cantik….
Kemungkinan besar, para wanita tersebut hanya memiliki sebuah cermin saja..
Bayangkan… kondisi mereka bukan sedang tinggal di sebuah kota atau desa, atau sedang di tempat tinggal yang tetap…
Mereka sedang dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, setelah Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.
Jadi agak diragukan kalau mereka sampai membawa-bawa lebih dari 1 cermin..
Para wanita tersebut menangkap ada kebutuhan dalam proyek pekerjaan Tuhan, yaitu dibutuhkan logam tembaga untuk membuat bejana pembasuhan.
Dan para wanita tersebut merelakan cermin milik mereka.. barang yang mereka masih pakai & masih diperlukan.. untuk dipersembahkan kepada Tuhan..
Mereka begitu mengasihi Tuhan, sehingga Tuhan dan pekerjaan Tuhan lah yang lebih diprioritaskan!
Tuhan lah yang lebih didahulukan!

Meskipun sebuah cermin tembaga sepertinya kecil, tidak seberharga sumbangan berupa logam emas atau batu permata…
namun Tuhan sangat menghargai kerelaan hati para wanita tersebut…. sehingga Tuhan menaruhkan dalam hati Musa untuk menuliskan dalam kitab Keluaran, yaitu salah satu Kitab Taurat yang akan dibaca terus sampai generasi berikutnya bukan hanya oleh generasi bangsa Yahudi,
tapi juga kita semua orang percaya… umat Tuhan di masa ini..
Woww….!
Sebuah penghargaan yang luar biasa…!

Hal lain yang menarik adalah kesehatian, kekompakan para wanita tersebut.
Bila hanya sedikit wanita saja yang mau mempersembahkan cermin mereka dan yang lainnya keberatan…
maka tembaga tersebut tidak akan cukup untuk dibuat bejana pembasuhan..
Karena kesehatian para wanita tersebut, tersedia cukup logam tembaga untuk dibuat bejana pembasuhan..
Bila para wanita tersebut berkeberatan untuk mempersembahkan cermin tembaga milik mereka…
Tuhan tidak akan kekurangan cara untuk menyediakan semua yang diperlukan..
Pasti ada sumber-sumber lainnya sehingga pekerjaan yang Tuhan rancangkan pasti dapat rampung.
Momen & kesempatan untuk dapat mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan adalah sebuah hak istimewa…
sebuah kebanggaan dapat turut serta dalam proyek Kerajaan Allah.

Aplikasi:

  1. Mari belajar seperti para wanita yang mempersembahkan cermin milik mereka bagi Tuhan, belajar untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak egosentris, hanya berpusat pada diri kita sendiri.. namun bisa dengan sukacita menyerahkan apa yang kita miliki untuk pekerjaan Tuhan.
  2. Menyadari bahwa untuk dapat mengambil bagian mendukung pekerjaan Tuhan adalah sebuah kehormatan dan hak istimewa.. bukan menjadi beban atau paksaan
  3. Mari peka menangkap moment dan kesempatan untuk dapat ambil bagian dalam pergerakan yang Tuhan sedang kerjakan, dalam proyek Kerajaan Allah.

Tuhan akan perhitungkan setiap apa yang kita persembahkan dengan sukacita bagi Tuhan.

Matius 10:42
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here