Mencari Kebenaran vs Mencari Pembenaran

0
106

Oleh : IL

Matius 19:3-8

Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia.
Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?”
Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?”
Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Perenungan:

  1. Orang farisi datang bertanya kepada Yesus, tapi motivasi mereka bukan sungguh-sungguh ingin mencari kebenaran.
    Mereka datang untuk mencobai Yesus. Mereka datang bukan mencari kebenaran… namun pembenaran.
    Mereka ingin Yesus membenarkan ketika mereka menceraikan istri mereka.
  2. Ketika tidak mengetahui apakah sebuah tindakan benar atau salah, Yesus memberitahukan apa yang harus dilakukan.
    Yesus menjawab pertanyaan orang farisi dengan jawaban, “Tidakkah kamu baca…

Yesus memberitahukan bahwa firman Tuhan adalah satu-satunya standar kebenaran yang harus diikuti, bukan logika atau pertimbangan sendiri.

  1. Namun orang farisi ngotot kepada Yesus dan membenarkan diri mereka dengan berkata bahwa Musa telah mengijinkan perceraian.
    Dan Yesus berkata….
    Karena ketegaran hatimu..
    Karena rancangan Tuhan sejak semula Tuhan Allah Pencipta membenci perceraian!

Maleakhi 2:16
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel
— juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam.
Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Kedegilan hati membuat orang menyimpang dari rancangan Tuhan yang semula.

Aplikasi:

  1. Mari cek adakah motivasi hati kita yang tidak lurus, di mana kita selalu mencari pembenaran atas hal yang kita lakukan, dan bukan mencari kebenaran di mana kita mau menyelaraskan pikiran, dan tindakan-tindakan kita dengan kehendak & rencana Tuhan.
  2. Ketika kita tidak mengetahui apakah tindakan kita benar atau salah di hadapan Tuhan, mari minta Roh Kudus menuntun dan mengarahkan kita lewat firmanNya. Kita buka hati kita agar peka menangkap apa yang Tuhan katakan lewat firmanNya.
    Sehingga dalam menghadapi godaan…. seperti Yesus kita bisa berkata… “Ada tertulis.. (Matius 4:4,7,10)
    Dan kita bisa keluar sebagai pemenang-pemenang, karena kebenaran memerdekakan kita.

Yohanes 8:31-32
……. “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

  1. Menyadari bahwa ketika kita ngotot dan tegar hati ingin terus mengikuti kedagingan dan mengabaikan kebenaran…
    bisa saja apa yang kita inginkan dapat terjadi…
    Tapi itu tidak sesuai dengan rancangan Tuhan sejak semula..
    Kita melenceng dari apa yang Tuhan telah tetapkan..
    Kita mengalami downgrade.. penurunan standar..
    sehingga yang terbaik, yang mulia, yang Tuhan sediakan bagi kita tidak dapat kita terima.
  2. Mari tundukkan hati untuk mengikuti aturan Tuhan, nilai-nilai Kerajaan Allah, dan peka mengikuti tuntunanNya,
    sehingga rancangan Tuhan dapat digenapi sempurna dalam setiap aspek hidup kita….
    Sehingga pada akhir hidup kita, TUHAN yang adalah Tuan & Pemilik kita berkenan, dan tidak menyebut…. seharusnya tidak begitu….
    “tetapi sejak semula tidak demikian!”
    (TM – but it is not part of God’s original plan.)
    (NASB – but from the beginning it has not been this way.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here