Oleh : IL
Yosua 15:63
Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda.
Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.
Perenungan:
Yosua 15 menuliskan secara terperinci tentang wilayah yang Tuhan berikan kepada suku Yehuda lengkap dengan batas-batas geografisnya.
Mengapa begitu detail ?
Karena ini benar-benar tanah pusaka yang Tuhan berikan dan ini bukan cerita dongeng, namun sejarah yang benar-benar terjadi!
Seperti sebuah akta tanah yang ditukuskan dengan terperinci… batase Utara, Selatan, Barat dan Timur, demikian dituliskan dalam kitab Yosua 15 ini batas-batas tanah kepunyaan suku Yehuda.
Namun…….
setelah penulisan wilayah-wilayah yang begitu panjang…
Kitab Yosua 15 ini ditutup dengan sebuah pernyataan anti klimaks yang menunjukkan kegagalan, ketidakberdayaan umat Tuhan merebut Yerusalem yang diduduki orang Yebus.
Cukup mengherankan mengapa Yerusalem tidak dapat direbut sedangkan di Yosua 3 dituliskan bahwa setelah merebut kota Yerikho dan Ai, maka ada 5 raja Kanaan yang berperang dengan Israel dan kalah lalu kemudian dibunuh, salah satunya adakah raja Yebus yang menguasai wilayah Yerusalem.
Narasi ini kontras sekali dengan kisah tentang Kaleb yang di masa tua nya, di usia 85 tahun berhasil mengalahkan orang Arba, raksasa terbesar dari suku Enak, dan 3 orang pahlawan raksasa berhasil dibunuh, dan Kaleb berhasil menguasai wilayah-wilayahnya.
Jelas sekali Tuhan menunjukkan bahwa gagalnya Israel menaklukkan Yerusalem bukan karena tidak bisa, karena yang tersulit pun berhasil ditaklukkan oleh Kaleb.
Tuhan merancangkan tidak ada satu wilayah pun yang tidak ditaklukkan, tidak ada satu penduduk Kanaan yang disisakan.
Mengapa kemudian Yerusalem masih belum bisa ditaklukkan?
Mengapa kemudian orang-orang Yebus malah diam bersama-sama, berdampingan dengan bani Yehuda?
Apakah hal ini adalah hal kecil saja?
Orang-orang Yebus itulah salah satu yang di kemudian hari membawa Israel kepada penyembahan berhala!
Barulah setelah beberapa generasi di bawah Yosua, beberapa ratus tahun kemudian, barulah Yerusalem berhasil ditaklukkan oleh raja Daud.
Dan Yerusalem kemudian menjadi kota suci pusat penyembahan bangsa Israel, tempat Bait Allah didirikan.
Kalau saja orang Israel menyadari dari sebelumnya bahwa rancangan Tuhan adalah membuat Yerusalem menjadi kota pilihan Tuhan, di mana Tuhan mau berdiam……
Aplikasi:
- Adakah “Yebus” yang masih kita biarkan hidup di tengah-tengah kita?
Bisa berupa barang-barang tumpas, kebiasaan buruk, perilaku, atau komunitas pergaulan yang buruk, yang tidak berkenan kepada Tuhan?
Adakah sesuatu yang kita biarkan, bahkan sudah menjadi sangat terbiasa dan keberadaannya kita terima dengan baik, padahal secara tidak sadar hal tersebut membuat rancangan Tuhan tidak terjadi secara penuh dan maksimal dalam hidup kita, bahkan telah menggerogoti kehidupan kita? - Jangan biarkan ada “Yebus” dalam kehidupan kita.
Mari tumpas jangan disisakan, jangan dibiarkan!
Mengapa?
a. Karena itulah yang sudah & akan menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan, yang bisa mengalihkan kita dari Tuhan.
b. Jangan sampai catatan kehidupan kita seperti Yosua 15, ditutup dengan sebuah pernyataan anti klimaks…
Sesuatu yang sangat disayangkan sekali… sesuatu yang tidak seperti yang dirancangkan oleh Tuhan..
Mari buang, perangi, punahkan “Yebus” dalam kehidupan kita!
Miliki mindset bahwa..
Ketika Tuhan memerintahkan…
Maka Tuhan akan memampukan, memperlengkapi..
Tuhan akan menyertai..
Bahkan Tuhanlah yang akan berperang bagi dan bersama kita…
Sehingga tidak ada Yebus yang tersisa yang masih bertahan…
Buanglah!