Jangan Menambahi…. Dan Jangan Mengurangi!

0
39

Oleh : IL
Ulangan 4:1-2

“Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup
dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu
, yang kusampaikan kepadamu.

Perenungan & aplikasi:
Perkataan di atas adalah perkataan Musa kepada bangsa Israel sebelum masuk ke tanah Kanaan.
Ini seperti amanat terakhir, sebelum Musa meninggal.
Seperti kepada Israel sebagai umat Tuhan yang telah ditebus oleh Tuhan dari perbudakan Mesir, hal yang sama juga berlaku bagi kita sebagai umat Tuhan yang telah ditebus dari perbudakan dosa.

Beberapa hal yang sangat penting untuk kita pelajari & hidupi:

  1. Setelah Tuhan memerdekakan umatNya, ada 2 hal yang Tuhan inginkan, rancangkan bagi umatNya yaitu:
    a. Hidup
    b. Menerima penggenapan janji Tuhan (Memasuki negeri yang diberikan Tuhan)
  2. Bagaimana agar dapat hidup & menerima penggenapan janji Tuhan tersebut?
    Dengan mendengar (shema) segala ketetapan dan peraturan Tuhan untuk dilakukan.
    Sudah jelas yang dimaksudkan di sini bukan hanya indera pendengaran yang aktif, tapi ada hati yang taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan….
    Bukan hanya sekali-kali, atau pernah taat… tapi….
    Secara sungguh-sungguh, dengan komitmen memegang teguh perintah Tuhan.
    Ada konsistensi.. terus menerus menjaganya.. mau membayar harga.. mau bertobat saat jatuh.. dan kembali taat.
  3. Bagaimana cara berpegang pada perintah Tuhan?
    a. Tidak menambahi
    Firman Tuhan, apa yang Tuhan perintahkan, itulah otoritas tertinggi dalam hidup umat Tuhan.
    Ada hal-hal yang sangat penting sehingga jangan sampai ditambah-tambahi sehingga menjadi tidak berkenan kepada Tuhan.
    Contohnya dalam hal beribadah kepada Tuhan.
    Ketika Nadab dan Abihu menambah-nambahi dengan cara mereka sendiri, dan melakukan tidak seperti yang Tuhan telah beritahukan, Tuhan tidak berkenan. (Imamat 10:1-2).
    Demikian juga saat kita datang beribadah kepada Tuhan, haruslah dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, jangan menambah-nambahi, seperti harus dengan memakai alat tertentu (rosario) atau menggunakan image/patung, atau harus dengan doa yang diulang-ulang, dan seterusnya.
    Jangan menambahi apa yang Tuhan telah tulis dalam firmanNya karena itu malah membuat Tuhan tidak berkenan, dan menjadikan kita menjadi orang yang tidak berpegang kepada perintah Tuhan.
    Sungguh sayang sekali!

Keluaran 20:4-5
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Matius 6:7 (TSI3) “Waktu kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang yang tidak mengenal Allah. Mereka terus mengulang-ulang permohonan mereka karena menganggap bahwa Allah lebih mendengarkan doa yang diulang-ulang.

Matthew 6:7 And when you pray, do not heap up phrases
(multiply words, repeating the same ones over and over) as the Gentiles do,
for they think they will be heard for their much speaking. [I Kings 18: 25-29.]

b. Tidak mengurangi
Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, saat umat beribadah kepada Tuhan, ada beberapa unsur yang tidak boleh dihilangkan, antara lain:

  • pujian penyembahan di hadapan Tuhan, beria-ria di hadapan Tuhan, dari hati.
  • mendengarkan firman Tuhan untuk dilakukan, ditaati bukan hanya dalam perbuatan tapi dari hati yang taat. Mau dikoreksi, ditegur diajar, dituntun.
  • persekutuan, bersama-sama datang untuk menyembah Tuhan, jadi bukan datang untuk bertemu teman dalam komunitas, atau merasa cukup dengan ibadah online.

Mari cek, apakah kita sungguh-sungguh dalam mengikuti perintah Tuhan sehingga apa yang kita lakukan dalam beribadah kepada Tuhan, dalam keseharian hidup kita apakah sudah berkenan kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

1 Yohanes 1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1 John 1:7
but if we walk in the Light as He Himself is in the Light, we have fellowship with one another, and the blood of Jesus His Son cleanses us from all sin.

Inilah doa Tuhan Yesus sebelum disalibkan.

Yohanes 17:20-23
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu,
sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku
supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku
dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Tiga kali dalam doa yang sama, Tuhan Yesus mendoakan agar umatNya, orang-orang percaya, bukan hanya murid-muridNya saat itu, tapi kita yaitu orang-orang yang percaya oleh pemberitaan mereka…. (Yohanes 17:20a) supaya menjadi satu. (Yohanes 17:21, 22, 23)
Bagaimana respon kita? ….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here